ROSKHAZINATUL
KASIH IBU
Aleya dan Liyana adalah dua teman
sejati. Mereka bersahabat sejak kecil lagi kerana mereka adalah berjiran.
Banyak aktiviti yang mereka lakukan bersama. Begitulah juga yang digelarkan
oleh penduduk-penduduk kampung di sekitarnya. Ibu bapa Aleya dan Liyana juga
tidak menghalang hubungan akrab kedua-duanya kerana mereka mempunyai akal
fikiran yang pintar di sekolah.
Siang hari di kantin sekolah, Aleya
dan liyana sambil menikmati bakso. Lalu, Aleya berkata kepada Liyana.
Aleya : “Aku lagi malas ni pulang dirumah” .
“dengan wajah kesal”
Liyana : Emangnya ada apa? “Kamu bertengkar dengan ibu
kamu lagi”
Aleya : “Ya…” gitu deh.. ibu aku tuh ceramah
meluluh. “Pusing aku dengarinnya”
Liyana : Ibu kamu ceramah apa sih?
Aleya : Biasa. Ibu sok-sok atur hidup aku padahal
aku kan udah dewasa.
Liyana : “Eya…” berarti ibu kamu itu sayang sama kamu, “Semua larangannya
itu demi kebaikan
kamu?”
Aleya : Kebaikan apa? Dari duluh sampai sekarang nda ada perubahan……”
Liyana : “Ingat surga di telapak kaki ibu… eya” sebenci apa pun terhadap ibu kamu dia yang mengandung dan
melahirkan kamu kedunia fana ini. “Sambil menatap ke wajah aleya”
Aleya : “Ngapain kamu natap wajahku? “Sambil mendorong kepala liyana dan
berkata berapa utang aku sampai natap aku dalam-dalam gitu”
Liyana : Emangnya nda bisa? “Jangan
bilang kamu mau ceramah kayak ibu aku…”
Aleya : “Siapa yang ceramah?” (Sambil tersenyum)
Liyana : Ana…! “Kamu nda hafal ya Lagu kasih ibu?” (Dengan nada bertanya).
Aleya : “Kayak kamu hafal saja…” (dengan suara mengejek)
Liyana : “Saya hafal…”
Aleya : “Coba kamu nyanyiin…
Liyana : Nggak! “Tapi maknanya saya tahu dari pada kamu hanya tahu lagunya”
Aleya : “Aku tahu siapa bilang aku nda tahu….”
Liyana : eya…! Tahu nggak kasih ibu itu sepanjang jalan kasih anak
sepanjang gala. Betapa besarnya kasih sayang seorang ibu
kepada anaknya namun balasan yang ia terima tidak setimpal dengan
pengorbanannya.
Aleya : (Hanya diam dan termenung)
Liyana : eya..! “pulanglah sebentar dan minta maaf kepada ibu mu dia begitu
karena sayang sama kamu dia takut kehilangan kamu…” kamu nda kasian
semenjak dia mengandung kamu selama 9 bulan trus lahirkan kamu
betapa sengsaranya ia mempertaruhkan jiwa dan raganya demi kamu
Aleya : ana..! maksaih ya udah nasihati aku, aku takut jadi anak
durhaka. (memegang tangan ana)
Liyana : (melihat wajah eya dan langsung memeluknya)
Aleya : “makasih kamu sahabatku yang is the best forever..”
Mereka pun berpelukan dan terpancar
kebahagian di wajah mereka berdua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar